A. Judul Penelitian :
Penggunaan Metode Demonstrasi Dalam Pembelajaran Membaca Teknis Teks Percakapan Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas V
B. Latar Belakang Masalah
Keterampilan berbahasa ada 4, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa. Membaca dapat dilihat sebagai proses dan hasil. Membaca sebagai suatu proses merupakan kegiatan dan teknik yang ditempuh oleh pembaca yang pada tujuanya melalui tahap-tahap tertentu (Burns dalam Haryadi, 1996:32). Walinono (1992:7) mengemukakan bahwa dalam bahasa Indonesia teknik membaca dapat dikelompokkan menjadi beberapa, antara lain : membaca teknis, membaca dalam
hati, membaca cepat, membaca bahasa dan membaca dengan perasaan. Tujuan membaca teknis ialah untuk melatih siswa agar mampu membaca bersuara dengan ucapan / lafal, nada, irama, dan lagu yang tepat.Walinono juga menjelaskan bahwa tekanan atau perhatian utama membaca teknis di kelas tinggi adalah menyuarakan bacaan sesuai dengan ucapan, tekanan, nada, dan lagu kalimat dalam percakapan sehari-hari. Usaha yang dapat mengembangkan keterampilan membaca teknis secara wajar dan alamiah ialah membaca naskah percakapan atau drama. Menurut Standar Isi Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) di Sekolah Dasar (SD), membaca teks percakapan telah diajarkan di sejak kelas III sampai kelas-kelas tinggi.
Pada kelas-kelas tinggi, seperti kelas V dalam membaca teknis teks percakapan seharusnya sudah menggunakan lafal, intonasi dan jeda yang tepat.Ironisnya, pada kenyataan di lapangan masih banyak siswa kelas V Sekolah Dasar membaca teks percakapan dengan lafal, intonasi, dan jeda yang kurang tepat. Bahkan, banyak juga ditemukan beberapa siswa yang membaca teknis teks percakapan seperti membaca bersuara siswa kelas lima SD dengan intonasi yang datar. Guru seharusnya dapat menggunakan metode yang tepat dalam setiap pembelajaran. Selama ini guru hanya menggunakan metode ceramah dalam mengajarkan membaca teks percakapan. Karena itu, banyak siswa SD masih belum dapat membaca teks percakapan dengan baik dan benar. Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang metode demonstrasi. Menurut Winarno seperti yang dikutip oleh Moedjiono, (1991:73) "Metode demonstrasi adalah adanya seorang guru, orang luar atau siswa yang diminta untuk memperlihatkan suatu proses kepada seluruh kelas". Menurut Staton seperti yang dikutip Moedjiono (1991:74) "Metode demonstrasi merupakan metode yang pertama kali digunakan oleh manusia gua, yaitu pada saat mereka menambahkan kayu untuk memperbesar api unggun, sementara anak mereka melihat, dan memperhatikannya".
Metode demonstrasi mempunyai banyak keunggulan dibandingkan metode pembelajaran lainnya. Moedjiono (1991:75) menyatakan bahwa metode demonstrasi memiliki keunggulan-keunggulan sebagai berikut :
a. Memperkecil kemungkinan salah bila dibandingkan kalau siswa hanya membaca atau mendengar penjelasan saja, karena demonstrasi memberikan gambaran konkrit yang memperjelas perolehan hasil belajar siswa dari hasil pengamatannya, b. Memungkinkan para siswa terlibat secara langsung dalam kegiatan demonstrasi, sehingga memberikan kemungkinan yang benar bagi siswa yang memperoleh pengalaman-pengalaman langsung. Peluang keterlibatan siswa memberikan kesempatan siswa mengembangkan kecakapan dan memperoleh pengakuan dan penghargaan dari teman-temannya, c. Memudahkan pemusatan perhatian siswa kepada hal-hal yang dianggap penting sehingga para siswa akan benar-benar memberikan perhatian khusus kepada hal tersebut. Dengan kata lain, perhatian siswa lebih mudah dipusatkan kepada proses belajar dan tertuju pada yang lain, d. Memungkinkan para siswa mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang belum mereka ketahui selama demonstrasi berjalan, jawaban dari pertanyaan dapat disampaikan oleh guru pada saat itu pula. Metode demonstrasi dirasa sesuai untuk mengajarkan materi membaca teknis teks percakapan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Karena itu,penulis mengujicobakan di kelas V sebagai Subjek di dalam menyusun Proposal Penelitian Tindakan Kelas.
C. Fokus / Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, penulis merumuskan masalahnya sebagai berikut :
1. Bagaimana penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran membaca teknis teks percakapan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V ?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dalam pembelajaran membaca teknis teks percakapan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V menggunakan metode demonstrasi?
D. Pemecahan Masalah dan Hipotesis Tindakan
Pemecahan Masalah
Untuk memecahkan masalah rendahnya Membaca Teknis Teks Percakapan Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas V sekolah Dasar akan dilakukan penerapan strategi pembelajaran dengan metode demontrasi. Langkah-langkahnya adalah:
1. Mempersiapkan peralatan dan bahan yang diperoleh untuk
demonstrasi.
2. Memberikan pengantar demontrasi untuk mempersiapkan
siswa mengikuti demonstrasi yang berisikan pelajaran tentang prosedur dan instruksi keamanan)
3. Memperagakan tindakan, proses, atau prosedur yang disertai penjelasan tentang prosedur, ilustrasi dan pertanyaan.
4. untuk menghindari ketegangan, ciptakanlah suasana-suasana harmonis.
Hipotesis Tindakan
A. Kegiatan Awal
1. Guru mengkondisikan siswa, dan mengabsensi kehadiran siswa.
2. Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan cara bertanya jawab tentang teks percakapan.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam membaca teknis teks percakapan (lafal, intonasi, dan kelancaran).
2. Para siswa diberi waktu ….. menit untuk membaca teknis teks percakapan yang disajikan dengan caranya sendiri. Maksudnya agar siswa memiliki gambaran umum tentang bacaan yang akan dibaca. Dengan demikian siswa dapat mempersiapkan cara mengucapkan kata-kata tertentu atau menentukan pemenggalan kalimat
3. Siswa diberi kesempatan menanyakan kata-kata yang dianggap baru atau sulit, yang belum diketahui maknanya. Hal ini akan membantu siswa menghayati maksud
wacana/bacaan
4. Guru mendemonstrasikan cara membaca teknis teks percakapan yang benar dengan cara membacanya per kalimat lalu diikuti siswa. Guru memberi tekanan pada kata atau kosa kata yang dianggap baru bagi siswa, dan memberikan
kesempatan bertanya bagi siswa. Guru langsung merespon pertanyaan siswa di saat demonstrasi berlangsung.
5. Guru sekali lagi membaca teknis teks percakapan, semua siswa mendengar dan menyimak. Guru memperhatikan siswanya, jika ada siswanya yang tidak memperhatikan langsung ditegur, dan melanjutkan membaca sampai usai.
6. Guru meminta beberapa kelompok untuk memperagakan membaca teknis teks percakapan di depan kelas. Guru menganalisa kesalahan siswa yang sering terjadi dan
membetulkannya secara langsung sehingga kesalahan yang sama tidak akan terjadi pada kelompok-kelompok yang lain.
C. Kegiatan Akhir
1. Guru memberi evaluasi membaca teknis teks percakapan kepada semua siswa.
2. Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa.
3. Guru memberi pemantapan materi kepada siswa.
E. Tujuan penelitian
Dalam menyusun Tugas Akhir ini penulis mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui penggunaan metode demonstrasi dalam
pembelajaran membaca teknis teks percakapan pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V.
2. Mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran membaca teknis teks percakapan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SDN menggunakan metode demonstrasi.
F. Indikator Ketercapaian Tujuan Penelitian
1. Diskusi tentang tindakan, proses, atau prosedur yang baru saja didemonstrasikan.
2. Memberi kesempatan pada siswa untuk mencoba melakukan
segala hal yang telah didemonstrasikan.
3. Memberikan tugas kepada siswa, misalnya mengadakan indakan atau membuat laporan hasil kegiatan
G. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan ini antara
lain :
1. Bagi guru SD, dapat memperkaya pembendaharaan
metode-metode pembelajaran membaca teknis teks percakapan
dan dapat dijadikan sebagai dasar penilaian hasil belajar
siswa dalam membaca teks teknis percakapan.
2. Bagi siswa SD, dapat digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan kompetensi dalam membaca teknis teks percakapan.
H. Kajian Pustaka
• Metode Demonstrasi
Pengertian Metode Demonstrasi
Keunggulan Metode Demonstrasi
Tujuan Penerapan Metode Demonstrasi
Langkah-Langkah Memakai Metode Demonstrasi
• Membaca Teknis
Pengertian Membaca Teknis
Tujuan Membaca Teknis
Langkah-Langkah Pembelajaran Membaca Teknis
• Membaca Teks Percakapan
Pengertian Membaca Teks Percakapan
Keterampilan Membaca Teks Percakapan Bagi Siswa Kelas V SD
Prosedur Pembelajaran Membaca Teknis Teks Percakapan
I. Metode Penelitian
A. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah siswa kelas V SD
B. Rancangan Penelitian
Penelitian ini ditempuh dalam dua tahap, yaitu tahap perancanaan peneelitian dan tahap pelaksanaan penelitian.
1. Perencanaan Penelitian
Langkah-langkah pada tahap perencanaan antara lain :
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang di dalamnya tercantum kompetensi dasar, dan indikator penccapaian hasil belajar. Ini merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran. Kedua RPP ini dibuat sendiri oleh penulis berdasarkan sarraan dari guru dan ditelaah dosen pembimbing. 2. Menyusun lembar observasi untuk mengamati penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran membaca teknis teks percakapan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SD. 3. Menyusun butir pre tes dan butir pos tes berdasarkan indikator pencapaian belajar. Tes dibuat sendiri oleh penulis berdasarkan sumber pustaka yang relevan dengan kurikulum dan indikator hasil beelajar siswa dan ditelaah oleh dosen pembimbing. Tes ini dipakai untuk mengetahui hasil belajar siswa dalm membaca teknis teks percakapan sebelum dan sesudah penulis menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajarannya.
4. Menyusun instrumen penilaian siswa dalam membaca teknis teks percakapan.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Tahap pelaksanaan penelitian diuraikan sebagai berikut :
1. Penelitian I
a. Penulis mengajarkan membaca teknis teks percakapan tanpa menggunakan metode demonstrasi.
b. Penulis memberikan pre tes kepada siswa dalam membaca teknis teks percakapan dan menilai hasil belajar siswa menggunaakan instrumen penilaian.
2. Penelitian II
a. Penulis mengajarkan membaca teknis teks percakapan menggunakan metode demonstrasi.b. Penulis memberikan pos tes kepada siswaa dalam membaca teknis teks percakapan dan menilai hasil belajar siswa menggunaakan instrumen penilaian. c. Selama proses pembelajaran, penulis mengamati penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran membaca teknis teks percakapan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SD dan mengisi lembar observasi sesuai hasil observasi
3. Menganalisis data hasil penelitian, membahasnya, serta menyusun laporannya.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan penulis antara lain :
1. Lembar observasi penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran membaca teknis teks percakapan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SD
2. Lembar pre tes dan pos tes untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam membaca teknis teks percakapan. Pre tes dan pos tes dibuat sama.
3. Instrumen penilaian hasil belajar siswa dalam membaca teknis teks percakapan
D. Teknik Pengumpulan Data
Arikunto (1997:27) mengemukakan bahwa pengumpulan data adalah bagaimana cara menentukan metode setepat-tepatnya dalam memperoleh data, kemudian disusul dengan cara menyusun alat pembantunya, yaitu instrument penelitian. Penulis menggunakan dua teknik pengumpulan data, yakni teknik observasi, dan teknik tes.
1. Teknik Observasi
Arikunto (1992:189) mengemukakan bahwa observasi adalah suatu teknik memperoleh data yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis. Metode observasi merupakan usaha sadar
untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis dengan prosedur yang terstandar.Observasi dilakukan penulis secara sistematis menggunakan
lembar observasi. Observasi dilakukan untuk mengamati penggunaan metode demonstrasi dalam membaca teknis teks percakapan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V SDN Gundih II No. 82 Surabaya. Observasi dilakukan pada
saat penulis menggunakan mtode demonstrasi dalam pembelajarannya. Penulis menggunakan tanda check list dalam mengisi lembar observasi sesuai hasil observasi. Selain menggunakan metode observasi, penulis juga menggunakan teknik tes dalam penelitiannya. Sudjana dan Ibrahim (2007:100) mengemukakan bahwa tes adalah alat ukur yang diberikan untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan, baik secara tertulis, secara lisan, maupun secara perbuatan (unjuk kerja). Rakhmat (1999:82) mengemukakan bahwa secara garis besar ada 3 jenis tes hasil belajar, yakni : tes tertulis (written test), tes lisan (oral test), dan tindakan (performance test). Tes ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam membaca teknis teks percakapan. Tes ini bentuknya tes tindakan. Ada tiga aspek yang dinilai dalam tes ini, yakni pelafalan, intonasi, dan kelancaran. Instrumen penilaian dapat dilihat di lampiran RPP.Tes dilakukan penulis sebanyak dua kali. Pre tes dilakukan setelah penulis mengajarkan membaca teknis teks percakapan kepada siswa tanpa menggunakan metode demonstrasi. Post tes dilakukan setelah penulis mengajarkan membaca teknis teks percakapan kepada siswa dengan menggunakan metode demonstrasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar